Kaidah adalah aturan dasar yang mengatur hal-hal yang bersifat mmendasar dalam kegiatan manusia sebagai warga masyarakat. Kaidah pencak silat adalah aturan dasar tentang tata cara pencak silat yang harus menilai etis terkendali, teknis efektis, estetis-harmonis, dan ksatria sportif sebagai satu kesatuan, sesuai dengan keluhuran nilai-nilai pencak silat yang berfalsafah budi pekerti luhur dan keluhuran nilai-nilai budaya yang merupakan sumber asalnya.
Dalam kaitan dengan keluhuran nilai-nilai pencak silat dan budaya tersebut maupun nilai nilai pendidikan, konotasi dari masing-masing kaidah pencak silat adalah sebagai berikut:
- Nilai etis- terkendali berkonotasi persaudaraan, perdamaian, mmenghargai sesamanya, penuh tenhang rasa, rendah hati dan sopan.
- Nilai teknis- efektif berkonotasi kemahiran (skill) yang rasional, bernilai guna, tepat arah dan tepat sasaran.
- Nilai estetis- harmonis berkonotasi keindahan gerak yang ber"wiraga" (gerak yang tertib dan teratur) dan ber"wirasa" (gerak yang indah, luwes, dan serasi) dan apabila diiringi musik juga ber"wirama" ( gerak yang selaras dengan irama musik yang mengiringinya).
- Nilai ksatetria- sportif berkonotasi jujur, adil, benar, dan berdisiplin dalam usaha merebut keunggulan atau mencapai prestasi.
- Cimande itu lebih kepada filosofi hidup, asal-usul hidup, sebab diawali jurus dasar duduk kalau dianalogikan dalam Penca Cimande tidak memandang gelar jabatan apa pun dan harus belajar dari duduk di bawah.
- Belajar Penca bukan untuk bertengkar, membuat orang celaka, tapi untuk menyelamatkan diri kita dari hawa nafsu.
Kaidah dalam jurus
Adalah aturan dan perinsip yang ada seni beladiri. Power/tenaga, titik ledak/daya ledak, energi, keseimbangan serta pernapasan dan rasa yang di lakukan selama melakukan jurus.
Untuk bisa memahami kaidah jurus dan makna dari jurus itu sendiri, perlu jam terbang yang cukup tinggi dan rajin berlatih jurus-jurus yang di kuasai
Itupun tak sampai disitu saja, karena selain perlunya minat berlatih/tekun dan bakat untuk menguasai jurus sehingga bisa menguasai kaidah dalam jurus, perlunya ada pembimbing (Guru) serta lawan untuk praktek dalam berlatih
Daya analisa gerak, tenaga, balance dan rasa tidak cukup hanya di rasakan saja. perlu ada kemampuan lebih selain tentunya kekuatan fisik dan spirit diri yang perlu terus dijaga sebagai seorang praktisi beladiri.